Cari blog Anda....

Jumat, 09 April 2010

Menghias Blog

Adakalanya kita bosan dengan halaman site kita, dan ingin memolesnya biar indah.Jika anda ingin memperindah halaman site anda dengan efek - efek berikut,


1. Script untuk efek dengan salju bertaburan,

<script src="http://h1.ripway.com/fabi0/salju.js" type="text/javascript"></script>

2. Script untuk efek dengan daun berguguran,

<script src="http://h1.ripway.com/fabi0/daun.js" type="text/javascript"></script>

3. Script untuk efek dengan bintang berjatuhan,

<script src="http://h1.ripway.com/fabi0/salju.js" type="text/javascript"></script>

4. Script untuk cursor dengan bintang kecil black,

<script src="http://h1.ripway.com/fabi0/cursor-black.js" type="text/javascript"></script>

5. Script untuk cursor dengan bintang kecil blue,

<script src="http://h1.ripway.com/fabi0/cursor-blue.js" type="text/javascript"></script>

6. Script untuk cursor dengan bintang kecil green,

<script src="http://h1.ripway.com/fabi0/cursor-green.js" type="text/javascript"></script>

7. Script untuk cursor dengan bintang kecil orange,

<script src="http://h1.ripway.com/fabi0/cursor-orange.js" type="text/javascript"></script>

8. Script untuk cursor dengan bintang kecil purple,

<script src="http://h1.ripway.com/fabi0/cursor-purple.js" type="text/javascript"></script>

9. Script untuk cursor dengan bintang kecil red,

<script src="http://h1.ripway.com/fabi0/cursor-red.js" type="text/javascript"></script>

10. Script untuk cursor dengan bintang kecil white,

<script src="http://h1.ripway.com/fabi0/bintangputih.js" type="text/javascript"></script>



11. Script untuk membuat link pelangi,

<script src="http://h1.ripway.com/fabi0/link-pelangis.js" type"text/javascript"></script>

12. Scrip untuk membuat bunga bertaburan,

<script language="Javascript" src="http://www.geocities.com/yono_pati/bunga.js"></script>

Untuk itu , ikuti langkah berikut

1. Masuk ke Blog

2. Klik Tab Tata Letak

3. Klik Tab Elemen Halaman

4. Klik Tambah Gadget

5. Klik pilihan HTML/JavaScript

Rabu, 31 Maret 2010

Liryk Saint Of My Life

Saint of my life

Goodnight, goodnight my little angel
Goodnight, goodnight my little ones
Spread your wings and fly away into your dreams
When you were slept i’m on your side
and When your awake i’ll be there still
Close your eyes for the smile on your faces..
Don’t be scare, cause i’ll be there to hold you tight
You’re the king, you’re the queen, you’re the saint of my life..
When your awake it’s trembling down don’t you cry
cause there’s nothing, nothing then will keep us a part

aaahhaaaahhaaaa

Sing with me my little darling..
Sing a long to this lullaby..
Big there mouth kiss the stars
so goodnight….

(guitar solo)

Goodnight, goodnight my little angel
Goodnight, goodnight my little ones
Spread your ways and fly away into your dreams
When you were slept i’m on your side
and When your awake i’ll be there still
Close your eyes for the smile on your faces..
Don’t be scare, cause i’ll be there to hold you tight
You’re the king, you’re the queen, you’re the saint of my life..
When your awake it’s trembling down don’t you cry
cause there’s nothing, nothing then we keep us a part
Don’t be scare, cause i’ll be there to hold you tight
You’re the king, you’re the queen, you’re the saint of my life..
When your awake it’s trembling down don’t you cry
cause there’s nothing, nothing then we keep us a part

Foto lomba tingkat nasional






Kamis, 11 Maret 2010

Contoh Diklat PMR

Diklat PMR
Di hari pertama para anggota baru dikenalkan tentang apa itu PMR, Kapan berdiri, materi tentang PK (Perawatan Keluarga), serta berbagai materi lain yang berkaitan dengan PMR. 12 anggota baru ikut berpartisipasi dalam acara ini sebagai peserta, mereka menyimak dan memperhatikan dengan tekun uraian yang disampaikan oleh senior-senior mereka, yang tampak kompak menggunakan kostum kebesaran PMR berwarna ungu. Di hari pertama ini materi diberikan di ruang kelas, sehingga materi teori ini bisa diberikan secara leluasa.

Diklat
Rapat Alumni

Diklat itu juga dihadiri oleh alumni PMR, para alumni dulu juga sempat mengharumkan nama PMR dan MAN 3 Malang dalam berbagai kejuaraan kepalangmerahan. Ada alumni 2003, 2004,2005, 2006, 2007 dsb, sehingga meski disibukkan dengan berbagai aktivitas kampus dan pekerjaannya, namun mereka punya komitmen yang tinggi untuk membesarkan PMR.

Di lain pihak, panitia PMR yang kebanyakan berasal dari kelas XII dan XI mengadakan rapat untuk membahas serta memantapkan rute jelajah untuk keesokan harinya, rapat itu juga diikuti oleh alumni dengan tujuan untuk memberikan evaluasi beserta jalan keluar.

Keesokan harinya diwaktu pagi, peserta diklat sudah berkumpul dan mendapat pengarahan untuk acara di pagi itu. Mereka juga mendapat materi tentang kepalangmerahan.

Jelajah medan menjadi menu acara dipagi itu, peserta dibagi menjadi 2 grup, dengan tiap grub terdiri dari 6 orang, sebelum mereka berangkat ke medan jelajah mereka terlebih dahulu tiap kelompok diwajibkan untuk membuat yel-yel penyemangat. Pun juga dengan panitia, mereka juga dibagi untuk menempati pos mana aja. Materi dalam jelajah ini kebanyakan berupa praktek langsung berdasar teori yang diberikan di kelas

Di Pos pertama mereka harus menghadapi ujian pertama yaitu para senior memberikan corat-coret ke wajah mereka, coretan tersebut berwarna putih sehingga bukannya kesan garang yang berhasil ditampangkan, namun malah kesan lucu dari riasan wajah para peserta.

Pos selanjutnya mereka mendapat praktek PP (Pertolongan Pertama), tanpa instrukstur para peserta langsung disuruh untuk menangani pasien. Pembenaran beserta evaluasi baru dilakukan ketika peserta usai melakukan praktek. Yang paling seru tentunya di pos yang terletak di sungai, di pos itu peserta disuruh berdiri di sungai, lalu oleh senior mereka diberi pertanyaan, dari pertanyaan yang diajukan harus bisa dijawab, jika sudah 3 kali salah maka peserta itu harus berendam di sungai. Materi pertanyaan adalah seputar dari kegiatan Diklat itu, semisal, Kapan Palang Merah Dunia Berdiri? Siapa Pendiri Palang Merah Dunia? dll.

Rapat
Mencoreti Wajah

Laporan Di Pos
Berendam

Di selanjutnya peserta mendapat materi tentang penggunaan alat-alat kesehatan, materi ini dibina langsung oleh alumni, yaitu salah satu alumni PMR yang sekarang Kuliah di Jurusan Kedokteran.

Di pos ini merupakan posnya alumni karena, selain ada materi itu, alumni juga memberikan materi tentang ideologi, kebanggaan, beserta hal-hal lain, yang intinya memberikan semangat kepada adik-adik untuk bangga memakai atribut ungu-ungu.

Praktek PP
Materi Kesehatan

Ketika memasuki akhir pos, diadakan demo, yaitu unjuk kebolehan dari tim PMR MAN 3 Malang dalam menangani pasien, demo yang disajikan benar-benar bagus dan luar biasa keren, tidak hanya peserta diklat saja yang melihat, namun juga warga disekitar yang ikut menyaksikan.

Diklat PMR

Diklat PMR
Alo sobat Wikz semuanya….
Ini nieh, saya mau ngasih liputan tentang Diklat PMR markas kita yang terbagi menjadi diklat ruang dan diklat puncak. Diklat ruang diadain pada 14-15 Agustus 2009.Trus yang diklat puncak diadain tanggal 16-17 Agustus 2009

Kedua diklat tersebut ditujukan buat para calon PMR (junior ^_^) agar memiliki mental yang kuat terlebih saat menolong di medan perang. Hehe… Ketua pelaksana diklat adalah Maz Slamet.
Dalam diklat tersebut, ada pemberian materi untuk nambah pengetahuan para junior tentunya. Terus ada renungan saat diklat puncaknya. Maemnya juga yang gak enak-enak lho. . tapi yang original. . yang seger-seger (sayur-sayuran…glek!^_^) tapi masih pake nasi tentunya. Hehe. . . sorenya dilanjutin dengan pelantikan para anggota diklat jadi anggota PMR.
Usut punya usut, PMR juga punya salam lhoh... Gini nie, ’inter arma caritas’ yang artinya ‘bantuan dalam peperangan’ teruz dijawabnya ‘siamo tuti frateli’ yang artinya ‘kita semua saudara’.
”Buat para junior, tetep semangat aja! Pada saatnya nanti, kalian juga akan merasakan seperti kami”,

Pengalaman Prakerin

Pengalaman Prakerin
Prakerin merupakan salah satu program dari sekolahan SMK Muhammadiyah 04 Boyolali. Pada tanggal 1 februari 2010 semua murid kelas 2 diwajibkan untuk mengikuti prakerin.Saya prakerin da LPK Gammatika yang terletak di jalan pandanaran no.58 boyolali.Selama saya mengikuti prakerin disana saya mempunyai banyak pengalaman yang dapat saya menfaatkan dikemudian hari. pengalaman itu antara lain:
1.Saya dapat mengerti bagaimana situasi pada saat melakukan kerja.
2.Saya dapat mengerti bagaimana cara mengajari orang tua yang ingin belajar komputer.
3.Saya dapat mengerti bagaimana cara menjadi operator pada sebuah warnet.
4.Saya dapat belajar tentang Microsoft Ofice yang selama ini belum sepenuhnya diberikan dari sekolahan.
5.Selain pengalaman yang saya dapatkan,saya juga dapat belajar melatih kesabaran karena selama saya mengajari orang-orang maka aya dituntut untuk sabar.

Mungkin hanya itu pengalaman yang saya dapatkan selama saya mengikuti prakerin ditempat itu.

Senin, 08 Maret 2010

materi PMR

MATERI PMR WIRA

PERTOLONGAN PERTAMA

Pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau korban kecelakaan yang memerlukan penanganan medis dasar untuk mencegah cacat atau maut.

Tujuan Pertolongan Pertama

1. Menyelamatkan jiwa penderita

2. Mencegah cacat

3. Memberikan rasa nyaman dan menunjang proses penyembuhan

Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu

Dalam perkembangannya tindakan pertolongan pertama diharapkan menjadi bagian dari suatu sistem yang dikenal dengan istilah Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu, yaitu sistem pelayanan kedaruratan bagi masyarakat yang membutuhkan, khususnya di bidang kesehatan.

Komponen Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu:

1. Akses dan Komunikasi

Masyarakat harus mengetahui kemana mereka harus meminta bantuan, baik yang umum

2. Pelayanan Pra Rumah Sakit

Secara umum semua orang boleh memberikan pertolongan.

Klasifikasi Penolong:

a. Orang Awam

Tidak terlatih atau memiliki sedikit pengetahuan pertolongan pertama

b. Penolong pertama

Kualifikasi ini yang dicapai oleh KSR PMI

c. Tenaga Khusus/Terlatih

Tenaga yang dilatih secara khusus untuk menanggulangi kedaruratan di Lapangan



3. Tansportasi

Mempersiapkan penderita untuk ditransportasi

Dasar Hukum

Di dalam undang-undang ditemukan beberapa pasal yang mengatur mengenai Pertolongan Pertama, namun belum dikuatkan dengan peraturan lain untuk melengkapinya. Beberapa pasal yang berhubungan dengan Pertolongan Pertama antara lain :

Pasal 531 K U H Pidana

“Barang siapa menyaksikan sendiri ada orang didalam keadaan bahaya maut, lalai memberikan atau

mengadakan pertolongan kepadanya sedang pertolongan itu dapat diberikannya atau diadakannya

dengan tidak akan menguatirkan, bahwa ia sendiri atau orang lain akan kena bahaya dihukum

kurungan selama-lamanya tiga bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp 4.500,-. Jika orang yang

perlu ditolong itu mati, diancam dengan : KUHP 45, 165, 187, 304 s, 478, 525, 566”

Persetujuan Pertolongan

Saat memberikan pertolongan sangat penting untuk meminta izin kepada korban terlebih dahulu atau kepada keluarga, orang disekitar bila korban tidak sadar. Ada 2 macam izin yang dikenal dalam pertolongan pertama :

1. Persetujuan yang dianggap diberikan atau tersirat (Implied Consent)

Persetujuan yang diberikan pendarita sadar dengan cara memberikan isyarat, atau penderita tidak

sadar, atau pada anak kecil yang tidak mampu atau dianggap tidak mampu memberikan persetujuan

2. Pesetujuan yang dinyatakan (Expressed Consent)

Persetujuan yang dinyatakan secara lisan maupun tulisan oleh penderita.

Alat Perlindungan Diri

Keamanan penolong merupakan hal yang sangat penting, sebaiknya dilengkapi dengan peralatan yang dikenal sebagai Alat Perlindungan Diri antara lain :

a. Sarung tangan lateks

Pada dasarnya semua cairan tubuh dianggap dapat menularkan penyakit.

b. Kaca mata pelindung

Mata juga termasuk pintu gerbang masuknya penyakit kedalam tubuh manusia

c. Baju pelindung

Mengamankan tubuh penolong dari merembesnya carian tubuh melalui pakaian.

d. Masker penolong

Mencegah penularan penyakit melalui udara

e. Masker Resusitasi Jantung Paru

Masker yang dipergunakan untuk memberikan bantuan napas

f. Helm

Seiring risiko adanya benturan pada kepala meningkat. Helm dapat mencegah terjadinya cedera pada

kepala saat melakukan pertolongan.

Kewajiban Pelaku Pertolongan Pertama

Dalam menjalankan tugasnya ada beberapa kewajiban yang harus dilakukan :

a. Menjaga keselamatan diri, anggota tim, penderita dan orang sekitarnya.

b. Dapat menjangkau penderita.

c. Dapat mengenali dan mengatasi masalah yang mengancam nyawa.

d. Meminta bantuan/rujukan.

e. Memberikan pertolongan dengan cepat dan tepat berdasarkan keadaan korban

f. Membantu pelaku pertolongan pertama lainnya.

g. Ikut menjaga kerahasiaan medis penderita.

h. Melakukan komunikasi dengan petugas lain yang terlibat.

i. Mempersiapkan penderita untuk ditransportasi.

Kualifikasi Pelaku Pertolongan Pertama

Agar dapat menjalankan tugas seorang petugas penolong harus memiliki kualifikasi sebagai berikut :

a. Jujur dan bertanggungjawab.

b. Memiliki sikap profesional.

c. Kematangan emosi.

d. Kemampuan bersosialisasi.

e. Kemampuannya nyata terukur sesuai sertifikasi PMI. Secara berkesinambungan mengikuti kursus

penyegaran.

f. Selalu dalam keadaan siap, khususnya secara fisik

g. Mempunyai rasa bangga.

Fungsi Alat dan Bahan Dasar

Dalam menjalankan tugasnya ada beberapa peralatan dasar yang sebaiknya tersedia dan mampu digunakan oleh penolong di antaranya :

1. Alat dan bahan memeriksa korban

2. Alat dan bahan perawatan luka

3. Alat dan bahan perawatan patah tulang

4. Alat untuk memindahkan penderita

5. Alat lain yang dianggap perlu sesuai dengan kemampuan

Saat menemukan penderita ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk menentukan tindakan selanjutnya, baik itu untuk mengatasi situasi maupun untuk mengatasi korbannya.

Langkah – langkah penilaian pada penderita :

a. Penilaian Keadaan

b. Penilaian Dini

c. Pemeriksaan Fisik

d. Riwayat Penderita

e. Pemeriksaan Berkala atau Lanjut

f. Serah terima dan pelaporan

Penilaian keadaan

Penilaian keadaan dilakukan untuk memastikan situasi yang dihadapi dalam suatu upaya pertolongan. Sebagai penolong kita harus memastikan apa yang sebenarnya kita hadapai, apakah ada bahaya susulan atau hal yang dapat membahayakan seorang penolong. Ingatlah selalu bahwa seorang atau lebih sudah menjadi korban, jangan ditambah lagi dengan penolong yang menjadi korban. Keselamatan penolong adalah nomor satu.

Keamanan lokasi

Pelaku pertolongan pertama saat mencapai lokasi kejadian, haruslah tanggap dan dengan serta merta melakukan penilaian keadaan dengan mengajukan pertanyaan – pertanyaan seperti dibawah.

a. Bagaimana kondisi saat itu

b. Kemungkinan apa saja yang akan terjadi

c. Bagaimana mengatasinya

Setelah keadaan di atasi barulah kita mendekati dan menolong korban. Adakalanya kedua ini berjalan bersamaan.

Tindakan saat tiba di lokasi

Bila anda sudah memastikan bahwa keadaan aman maka tindakan selanjutnya adalah :

1. Memastikan keselamatan penolong, penderita, dan orang-orang di sekitar lokasi kejadian.

2. Penolong harus memperkenalkan diri, bila memungkinkan:

• Nama Penolong

• Nama Organisasi

• Permintaan izin untuk menolong dari penderita / orang

3. Menentukan keadaan umum kejadian (mekanisme cedera) dan mulai melakukan penilaian dini dari

penderita.

4. Mengenali dan mengatasi gangguan / cedera yang mengancam nyawa.

5. Stabilkan penderita dan teruskan pemantauan.

6. Minta bantuan.

Sumber Informasi

Informasi tambahan mengenai kasus yang kita hadapi dapat diperoleh dari :

• Kejadian itu sendiri.

• Penderita (bila sadar).

• Keluarga atau saksi.

• Mekanisme kejadian.

• Perubahan bentuk yang nyata atau cedera yang jelas.

• Gejala atau tanda khas suatu cedera atau penyakit.

Penilaian Dini

Penolong harus mampu segera mampu untuk mengenali dan mengatasi keadaan yang mengancam nyawa korban.

Langkah-langkah penilaian dini :

a. Kesan umum

Seiring mendekati penderita, penolong harus mementukan apakah situasi penderita tergolong kasus

trauma atau kasus medis.

Kasus Trauma : Mempunyai tanda – tanda yang jelas terlihat atau teraba.

Kasus Medis : Tanpa tanda – tanda yang terlihat atau teraba

b. Periksa Respon

Cara sederhana untuk mendapatkan gambaran gangguan yang berkaitan dengan otak penderita

Terdapat 4 tingkat Respons penderita :

A = Awas

Penderita sadar dan mengenali keberadaan dan lingkungannya.

S = Suara

Penderita hanya menjawab/bereaksi bila dipanggil atau mendengar suara.

N = Nyeri

Penderita hanya bereaksi terhadap rangsang nyeri yang diberikan oleh penolong, misalnya dicubit,

tekanan pada tulang dada.

T = Tidak respon

Penderita tidak bereaksi terhadap rangsang apapun yang diberikan oleh penolong. Tidak membuka

mata, tidak bereaksi terhadap suara atau sama sekali tidak bereaksi pada rangsang nyeri.

c. Memastikan jalan napas terbuka dengan baik (Airway).

Jalan napas merupakan pintu gerbang masuknya oksigen ke dalam tubuh manusia. Apapaun usaha yang

dilakukan, namun bila jalan napas tertutup semuanya akan gagal.

1. Pasien dengan respon

Cara sederhana untuk menilai adalah dengan memperhatikan peserta saat berbicara. Adanya gangguan

jalan napas biasanya akan berakibat pada gangguan bicara.

2. Pasien yang tidak respon

Pada penderita yang tidak respon, penolonglah yang harus mengambil inisiatif untuk membuka jalan

napas. Cara membuka jalan napas yang dianjurkan adalah angkat dagu tekan dahi. Pastikan juga

mulut korban bersih, tidak ada sisa makanan atau benda lain yang mungkin menyumbat saluran napas.

d. Menilai pernapasan (Breathing)


Pengertian

Anatomi (susunan Tubuh)

Adalah ilmu yang mempelajari susunan tubuh dan bentuk tubuh.

Fisiologi (faal tubuh)

Adalah Ilmu yang mempelajari faal (fungsi) bagian dari alat atau jaringan tubuh.

Posisi Anatomis

Tubuh manusia diproyeksikan menjadi suatu posisi yang dikenal sebagai posisi anatomis, yaitu berdiri tegak, ke dua lengan di samping tubuh, telapak tangan menghadap ke depan. Kanan dan kiri mengacu pada kanan dan kiri penderita.

BIDANG ANATOMIS

Dalam posisi seperti ini tubuh manusia dibagi menjadi beberapa bagian oleh 3 buah bidang khayal:

1. Bidang Medial; yang membagi tubuh menjadi kiri dan kanan

2. Bidang Frontal; yang membagi tubuh menjadi depan (anterior) dan bawah (posterior)

3. Bidang Transversal; yang membagi tubuh menjadi atas (superior) dan bawah (inferior)

Pembagian tubuh manusia

Tubuh manusia dikelilingi oleh kulit dan diperkuat oleh rangka. Secara garis besar, tubuh manusia dibagi menjadi :

a. Kepala

Tengkorak, wajah, dan rahang bawah

b. Leher

c. Batang tubuh

Dada, perut, punggung, dan panggul

d. Anggota gerak atas

Sendi bahu, lengan atas, lengan bawah, siku, pergelangan tangan, tangan.

e. Anggota gerak bawah

Sendi panggul, tungkai atas, lutut, tungkai bawah, pergelangan kaki, kaki.



Rongga dalam tubuh manusia

Selain pembagian tubuh maka juga perlu dikenali 5 buah rongga yang terdapat di dalam tubuh yaitu :

a. Rongga tengkorak

Berisi otak dan bagian-bagiannya

b. Rongga tulang belakang

Berisi bumbung saraf atau “spinal cord”

c. Rongga dada

Berisi jantung dan paru

d. Rongga perut (abdomen)

Berisi berbagai berbagai organ pencernaan

Untuk mempermudah perut manusia dibagi menjadi 4 bagian yang dikenal sebagai kwadran sebagai berikut:

1. Kwadran kanan atas (hati, kandung empedu, pankreas dan usus)

2. Kwadran kiri atas (organ lambung, limpa dan usus)

3. Kwadran kanan bawah (terutama organ usus termasuk usus buntu)

4. Kwadran kiri bawah (terutama usus).

Catatan : Untuk materi terbaru, kwadran dibagi menjaid 9 titik yaitu : Titik atas kanan,

Titik atas tengah, Titik atas kiri, Titik tengah kanan, Titik tengah, Titik tengah kiri,

Titik bawah kanan,Titik tengah bawah,dan Titik kiri bawah.

e. Rongga panggul

Berisi kandung kemih, sebagian usus besar, dan organ reproduksi dalam

Sistem dalam tubuh manusia

Agar dapat hidup tubuh manusia memiliki beberapa sistem:

1. Sistem Rangka (kerangka/skeleton)

a. Menopang bagian tubuh

b. Melindungi organ tubuh

c. Tempat melekat otot dan pergerakan tubuh

d. Memberi bentuk bangunan tubuh

2. Sistem Otot (muskularis)

Memungkinkan tubuh dapat bergerak

3. Sistem pernapasan (respirasi)

Pernapasan bertanggung jawab untuk memasukkan oskigen dari udara bebas ke dalam darah dan

mengeluarkan karbondioksida dari tubuh.

4. Sistem peredaran darah (sirkulasi)

Sistem ini berfungsi untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh.

5. Sistem saraf (nervus)

Mengatur hampir semua fungsi tubuh manusia. Mulai dari yang disadari sampai yang tidak disadari

6. Sistem pencernaan (digestif)

Berfungsi untuk mencernakan makanan yang masuk dalam tubuh sehingga siap masuk ke dalam darah dan siap untuk dipakai oleh tubuh

7. Sistem Klenjar Buntu (endokrin)

8. Sistem Kemih (urinarius)

9. Kulit

10.Panca Indera

11.Sistem Reproduksi

materi luka bakar

LUKA BAKAR ADALAH SEMUA CEDERA YANG TERJADI AKIBAT PAPARAN TERHADAP SUHU YANG TINGGI

1.Penanganan Luka Bakar secara umum :
2.Nilai keamanan tempat kejadian dan keselamatan diri penolong.
3.Hentikan proses luka bakarnya. Alirkan air dingin pada bagian yang terkena. Bila ada bahan kimia alirkan air terus menerus selama 20 menit atau lebih.
4.Lepaskan pakaian dan perhiasan. Jika pakaian melekat gunting sekitarnya, jangan memaksa untuk melepas bagian yang melekat tersebut.
5.Lakukan penilaian dini. Atasi semua masalah yang mengancam jiwa. Bila ada berikan oksigen sesuai protokol.
6.Tentukan derajat berat luka bakar selama pemeriksaan fisik.
7.Hitung derajat, luas permukaan tubuh terkena lokasi luka bakar dan faktor komplikasi.
8.Jangan lupa cari kemungkinan cedera lain.
9.Tutup luka bakar. Gunakan penutup luka steril atau lembaran penutup luka bakar steril sekali pakai, jangan memecahkan gelembung. Jangan gunakan lemak, salep, cairan antiseptic atau es pada luka bakar.
10.Jika luka bakar mengenai mata, pastikan kedua mata ditutup. Bila yang terbakar jari-jari maka masing-masing jari dibalut terpisah.
11.Jagalah suhu tubuh penderita dan rawat cedera lain yang perlu.
12.Rujuk ke fasilitas kesehatan.

materi pk

Perawatan Keluarga (PK)

Perawatan Keluarga adalah perawatan yang dilakukan ke anggota keluarga itu sendiri degan menggunakan alat-alat yang ada dan sederhana tetapi memuaskan.

Tujuan PK :
Meringankan penderitaan si sakit
Menunjang upaya penyembuhan
Memperkecil penularan penyakit
Mendidik atau membiasakan keluaga hidup sehat
Memberi kesempatan bagi bayi dan anak hidup sehat


Dasar-dasar Kesehatan ;
Menjaga kebersihan diri
Menjaga kebersihan lingkungan


Alasan diperlukan PK :
Pada umumnya si sakit lebih senang dirawat di tengah keluarga
Menghemat waktu, tenaga, dan biaya
Dirawat bersama orang lain di dalam satu ruangan dapat mempengaruhi kejiwaan si sakit dalam proses penyembuhan


Macam-macam PK ;
Mencuci tangan
Mengatur dan menyediakan tempat tidur
Memakai celemek
Memandikan orang sakit
Membantu orang sakit saat buang air besar dan kecil
Memandikan dan merawat bayi
Merawat lansia
Membantu memakaikan pakaian
Menganti tempat tidur

Kamis, 04 Maret 2010

Sekolah Siaga Bencana

SSB (Sekolah Siaga Bencana)

PMI Jawa Tengah bekerjasama dengan GRC dan ECHO mengembangkan kesiapsiagaan bencana di sekolah. Tujuan dari proyek ini adalah untuk mengurangi jumlah siswa yang menjadi korban ketika dan setelah bencana serta meningkatkan pengetahuan mengenai kesehatan dan kebersihan. Proyek ini dibuat berdasarkan keberhasilan PMI selama beberapa tahun terakhir ini dalam hal kesiapsiagaan bencana berbasis masyarakat. Proyek ini juga mendapat dukungan dari Palang Merah Jerman dan di danai oleh Komisi Eropa. Dalam proyek percontohan ini, menargetkan 15 sekolah di Kebumen dan 15 sekolah di Cilacap. Dikemudian hari diharapkan proyek ini dapat disebarluarkan ke seluruh Indonesia melalui PMI.


Kegiatan proyek
Proyek ini bekerja lebih banyak bersama palang merah remaja dimana kegiatan proyek ini juga akan akan menambahkan kegiatan baru kepada PMR mengenai kesiapsiagaan bencana serta proyek ini juga akan menyiapkan fasilitator dan pembina PMR terlatih bersama dengan media Komunikasi Informasi dan Edukasi mengenai bencana dan bagaimana melakukan pendataan terhadap resiko di lingkungan sekolah.
Materi dengan pemikiran tentang bagaimana bekerja dengan kesiapsiagaan untuk beragam tipe bencana akan dikembangkan dan diujicoba sebelum dicetak dalam bentuk final, dimana akan dipergunakan bagi PMR seluruh Indonesia.
Kegiatan tersebut masih berada diluar kurikulum formal, namun diharapkan lambat laun akan diintegrasikan kedalam mata pelajaran seperti bahasa, geografi, ilmu alam dan sebagainya.
Dalam proyek ini, PMR akan belajar bagaimana mengumpulkan data dan menggambar peta resiko dan bila memungkinkan penggunaan GPS dan komputer. Mereka akan menganalisa dan menentukan. bencana apa yang sesuai dengan lingkungan mereka. Misalnya mereka menentukan bencana gempa bumi, mereka akan belajar apa yang harus dilakukan bila gempa bumi datang, berlindung dibawah meja, melindungi kepala, berlari keluar gedung dan sebagainya. Mereka akan melakukan simulasi dimana mereka akan belajar apa yang harus di lakukan bilamana bencana terjadi. Yang harus dilakukan lainnya dapat juga berupa lemari dan furnitur lainnya menempel erat di dinding agar tidak berjatuhan dan melukai anak anak ketika gempa.
Tindakan lebih lanjut lainnya adalah memeriksa bangunan dan melihat apakah dapat dikembangkan tahan goncangan gempa bumi agar membutuhkan waktu lebih lama sebelum runtuh. Bila bangunan mampu bertahan lebih beberapa detik, hal itu berarti bahwa orang orang mempunyai waktu untuk keluar dari bangunan. Ruang kelas bangunan sekolah yang baik dapat bertahan hingga 15 detik, sehingga mengembangkan bangunan sekolah hingga tahan selama 15 detik sebelum runtuh daripada hanya selama 5 detik dapat menyelamatkan kehidupan.
Dapat juga berarti semua orang selamat atau semua orang menjadi korban ! PMI telah mengembangkan buku pegangan mengenai bagaimana membangun atau bangunan yang tahan gempa. Buku tersebut berjudul Pedoman Membangun Rumah Sederhana Tahan Gempa. Bersama dengan PMI Cabang, PMR dapat meminta bantuan teknisi dari pemerintah setempat untuk membantu pendataan kualitas bangunan sekolah mereka dan apa yang dapat dilakukan untuk mengembangkannya.
Gempa bumi dapat menghasilkan tsunami, sehingga bila sekolah berada di daerah pantai, anggota PMR dan siswa yang lain dapat mengetahui bagaimana bertindak dengan situasi ini. Mereka harus membuat sebuah sistem sehingga mereka dapat mendapat peringatan sedini mungkin bila ada kemungkinan tsunami. Misalnya membuat kesepakatan dengan masyarakat yang tinggal di sekitar pantai untuk melaporkan sesegera mungkin ke sekolah bila air laut surut tiba tiba atau menunjukkan kondisi yang aneh. Mereka harus membuat jalur evakuasi ke tempat aman, mengadakan lsimulasi rutin dan memastikan keterlibatan seluruh masyarakat.
PMR tidak akan mempunyai kegiatan mengenai jenis bencana alam yang sama terus menerus. Hal tersebut akan membosankan. Oleh karena itu, menjadi hal yang sangat penting agar para pembina PMR dapat memfasilitasi kegiatan mencakup bencana yang cukup luas termasuk isu kesehatan dan kebersihan bahkan kecelakaan lalu lintas. Bekerja dengan cakupan luas mengenai bahaya dan ancaman dapat menciptakan budaya kewaspadaan dan kesiapsiagaan serta memberikan kontribusi dengan kegiatan yang menarik dan relevan bagi PMR. Bila isu kecelakaan lalu lintas memungkinkan untuk diangkat ke PMR, hal tersebut lebih dikarenakan jumlah korban kecelakaan kecelakaan lalu lintas di Indonesia lebih banyak daripada jumlah total korban beragam bencana alam. Lebih daripada 30 ribu orang menjadi korban meninggal pada kecelakaan lalu lintas setiap tahunnya. Sebagian besar ada anak anak sekolah.
Beberapa kegiatan yang telah dilakukan di sekolah adalah pembuatan spot map, PMR menjadi pendidik sebaya di sekolah, kampanye kebersihan sampah, pembuatan jalur evakuasi, pengembangan ruang PMR dengan perlengkapan pertolongan pertama, tandu dan perlengkapan lainnya Para siswa menyebar luaskan pengetahuan mereka
Salah satu tujuan dari proyek ini adalah membawa pulang pengetahuan ini kerumah masing masing, sehingga keluarda dan masyarakat mereka mulaiberpikir lebih mengenai bahaya dan bagaimana penanggulangannya. Seringkali para orang tua tidak mendengarkan anak anak mereka oleh karena itu orang dewasa di masyarakat butuh dilibatkan untuk membantu para siswa membawa pengetahuan kesiapsiagaan bencana ke masyarakat. Oleh sebab itu PMI membentuk tim Sibat yang dilatih berdasarkan konsep PERTAMA PMI yaitu salah satunya pembuatan peta resiko dan rencana aksi di masyarakat. Dalam proyek ini juga mereka akan berpartisipasi dalam kegiatan PMR dan membantu PMR mengadakan pertemuan masyarakat dimana para siswa menyampaikan cara cara penanggulangan ancaman / bahaya.

Rencana Jangka Panjang
Proyek ini akan menghasilkan konsep untuk kesiapsiagaan bencana di sekolah dan lingkungan masyarakat sekitar serta akan di sebarluaskan keseluruh Indonesia melalui sistem PMI. Untuk memastikan anggaran dna dukungan dari pemerintah, dinas pendidikan baik propinsi maupun kabupaten secara terus menerus dilibatkan dalam kegiatan proyek ini. Dengan menggabungkan keahlian PMI dalam kesiapsiagaan bencana dengan sistem di sekolah, proyek ini menjadi gabungan antara dua sistem besar dengan potensi untuk mencapai jumlah masyarakat yang besar.

yout camp PMR se-Jateng

Kenagan Di Semarang

Ya aman ya sehat, ya abdi ya sahabat. Mudah diingat dan mudah dimengerti itulah slogan yang membuat para peserta Youth Camp (YC) PMR Wira Se Jawa Tengah yang digelar pada 12-16 Agustus 2009 di Komplek Pusdiklat PMI Provinsi Jawa Tengah, Sambiroto, Tembalang, Semarang.

Kegiatan Youth Camp ini diikuti oleh 138 peserta dari anggota Palang Merah Remaja Wira (PMR) dan 30 orang yang terdiri dari panitia dan fasilitator dari Palang Merah Indonesia(PMI) di 35 cabang Jawa Tengah. Youth Camp ini digelar agar dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas anggota PMR Wira dalam memperluas pengetahuan, ketrampilan dan sikap, dibidang kepalangmerahan dan bidang umum lainnya. Selain itu, untuk memperingati Hari Remaja (12 Agustus), karena PMR adalah remaja palang merah yang memiliki ketrampilan dan sikap yang positif.

“Kondisi semacam ini diharapkan dapat melatih teman-teman PMR agar dapat membiasakan diri menghemat air untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)” ujar Wuri Widiyanti, selaku Ketua Panitia YC 2009. Tema besar yang pertama kali dilakukan ini yaitu pengurangan resiko berbasis remaja. Kegiatan ini dapat dapat menjadi barometer bagi pengembangan PMR di cabang masing-masing dengan konsep peduli lingkungan sekitar.

Diwaktu kegiatanYC berlangsung, para peserta YC mengikuti kegiatan yang sangat bermanfaat di antaranya Jurnalistik, hasta karya, outbound, pentas seni, dan pendalaman 7 materi PMR. Seluruh peserta menempati 4 tenda besar yang diberi cukup unik kedengarannya, nama-nama itu diberikan karena memang PMI selalu kreatif dalam suatu kegiatan dan ini juga dilakukan agar para peserta ingat kembali tokoh-tokoh Palang Merah yang sangat berjasa. Nama-nama tenda itu yaitu Muh.Hatta, Henry dunant, Siti Dasimah dan Florence Nightinghale. Untuk keperluan harian pun, seperti MCK, peserta disediakan toilet darurat.

Salah satu hal yang menjadi kebanggaan di acara ini baik para peserta, panitia, dan fasilitator yaitu terbitnya buletin REAKSI alias buletin reaksi aktif berkreasi yang terbit setiap pagi selama YC berlangsung. Buletin ini bisa terbit berkat kegigihan dan keuletan para PMR wira yang mau menulis sampai lay-out buletin dilakukan oleh tim PMR wira hingga larut malam, meraka tetap semangat untuk menyelesaikan buletin hasil karya mereka. ”Asyik juga bisa jadi wartawan junior, karena dapat banyak info dari teman-teman PMR lain, meski terus dikejar dead-line tiap malam.” Ujar Nuril, tim redaksi reaksi aktif berkreasi. Para anggota lainnya pun merasa enjoy melakukan kegiatan yang sering dilakukan oleh para wartawan.

Tidak hanya di bidang jurnalistik saja yang bisa dikatakan kelebihan dari kegiatan ini tetapi dari kegiatan hasta karya mengeluarkan karya yang cukup gemilang di antaranya yaitu pernak-pernik hiasan dari bahan-bahan bekas seperti plastik, botol minuman, dapat disulap menjadi hiasan meja dan dinding. Pembuatan karya ini dipandu oleh TUK (Tanam Untuk Kehidupan), salah satu lembaga pemerhati lingkungan. Bahan-bahan bekas itu dapat dimanfaatkan sebagai hiasan yang memiliki nilai jual, seperti botol bekas air mineral dapat didesain menjadi tempat lampu.

Manfaat kegiatan youth Camp ini khususnya bagi para peserta PMR Wira ialah mereka mendapatkan bekal ilmu pengetahuan, pengalaman, dan teman baru yang mungkin belum mereka kenal sebelumnya. Salah satu yang merasakan manfaat tersebut yaitu PMR Wira berasal dari kabupaten Semarang yang bernama Mitha. “ternyata di PMR kita ga’ hanya belajar PP melulu, tapi lingkungan juga,” ujar Mitha, peserta YM. Ia pun menyarankan agar PMR harus bisa menjadi Peer-Educator bagi teman sebayanya, terutama di lingkungan sekolah.(Vivi)

Selasa, 02 Maret 2010

Materi PMR

Materi PMR (Palang Merah Remaja)

 

 

Sejarah Palang Merah Remaja

Dibentuk pada Kongres PMI pada Januari 1950 di Jakarta. PMR dulu bernama Palang Merah Pemuda, 1 Maret 1950. Secara resmi berkembangnya PMR di sekolah didasari Surat Edaran Dirgen Pendidikan No. 11-052-1974, pada tanggal 22 Juni 1974.

Syarat-syarat menjadi anggota PMR

Berikut ini adalah syarat-syarat untuk menjadi anggota PMR.

-Warga Negara Indonesia.

-Berusia 7 tahun sampai dengan 21 tahun.

-Dapat membaca dan menulis.

-Atas kemauan sendiri, tanpa paksaan maupun tekanan dari orang lain, ingin menjadi     anggota PMR.

-Mendapat persetujuan dari orang tua atau wali.

-Sebelum menjadi anggota penuh, bersedia mengikuti pendidikan dan pelatihan yang diharuskan.

-Bersedia melaksanakan tugas kepalangmerahan selaku anggota PMR secara sukarela.

Hak keanggotaan

Hak keanggotaan berakhir apabila:

-Meninggal dunia

-Merugikan nama dan kedudukan PMR khususnya, dan PMI umumnya.

PATUT

Isi dari PATUT:

P : Penolong mengamankan diri sendiri sebelum bertindak

A : Amankan Korban

T : Tandai tempat kejadian

U : Usahakan panggil bantuan

T : Tangani korban (dengan P3K) mulai dari luka yang paling serius atau membahayakan keselamatan korban

Tujuh Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah Internasional

-Kemanusiaan

-Kesamaan

-Kenetralan

-Kemandirian

-Kesukarelaan

-Kesatuan

-Kesemestaan

Tribakti Palang Merah Remaja

-Berbakti kepada masyarakat.

-Mempertinggi ketrampilan dalam rangka meningkatkan kebersihan dan kesehatan.

-Mempererat persahabatan nasional dan internasional

Mars Palang Merah Indonesia

Palang Merah Indonesia

Sumber kasih umat manusia

warisan luhur nusa dan bangsa

Wujud nyata mengayom Pancasila

Gerak juangnya ke seluruh Nusa

Mendharmakan bakti bagi ampera

Tunaikan tugas suci, tujuan PMI, di Persada Bunda Pertiwi

untuk umat manusia di seluruh dunia

PMI mengantarkan jasa

Faktor-Faktor yang dilatih dalam pendidikan ke-PMR-an:

-Fisik

-Mental

-Kreatifitas/Otak

Pertolongan Pertama

-Pelaksanaan pertolongan pertama

-Periksa kesadaran

-Periksa pernapasan

-Periksa apakah ada tanda-tanda pendarahan

-Periksa keadaan lokal atau keadaan sekitar

Peralatan P3K (Pertolongan Pertama pada Kecelakaan)

-Bahan membersihkan tangan. Contoh: Sabun, alkohol.

-Obat pencuci luka. Contoh: Rivanol, alkohol.

-Obat pengurang rasa sakit. Contoh: Parasetamol.

-Wewangian untuk menyadarkan korban. Contoh: Cologne, minyak angin.

-Pembalut gulung

-Mitela

-Kapas

-Plester

-Kain kassa/ kain steril

-Gunting

-Pinset

Pelajaran Membuat Tandu

-Menyiapkan alat-alat yang diperlukan: tambang, bambu untuk pegangan tangan

-Membuat simpul jangkar dan simpul pangkal

-Mengencangkan dan menguatkan tandu agar bisa ditempati oleh korban

Pelajaran Evakuasi korban

-Bagaimana cara mengangkat korban ke tandu

-Cara mengangkat korban dengan 2 orang atau lebih.

-Cara mengangkat korban sendiri

 

MATERI PERTOLONGAN PERTAMA

 

Cidera alat-alat gerak

Alat gerak terdiri dari dari tulang, Sendi, Jaringan ikat dan otot pada manusia.

Secara Umum cedera pada alat gerak dapat berupa :

-Patah tulang.

-Kepala sendi atau ujung tulang keluar dari sendi ( cerai sendi, Dislokasi ).

-Otot atau sambungan ototnya teregang melebihi batas normal ( terkilir  otot, strain ).

-Robek atau putusnya jaringan ikat di sekitar sendi/terkilir sendi, Sprain

Patah Tulang.

Pengertian : Terputusnya jaringan tulang, baik seluruhnya atau hanya sebagian saja.

Penyebab : Terjadinya Gaya yang melebihi kapasitas gaya elastisitas tulang sehingga jaringan tulang rusak. Gaya tersebut akibat kekerasan dari luar.

Cedera dapat terjadi sebagai akibat :

Gaya Langsung,  Gaya tidak langsung, Gaya Puntir.

Gejala dan Tanda :

1.Terjadinya Perubahan Bentuk pada bagian tubuh yang patah. ( Bandingkan dengan sisi yang lain ).

2.Daerah yang patah nyeri dan kaku pada saat ditekan atau bila digerakkan.

3.Bagian yang patah membengkak, Memar / Perubahan Warna.

4.Mengalami Fungsi Gerak.

5.Terdengan suara berderik.

6.Mungkin terlihat bagian tulang yang patah pada luka.

Jenis Patah Tulang :

1.Patah Tulang Tertutup : tidak ada luka.

2.Patah Tulang Terbuka. : Ada Luka, Tulang yang patah berhubungan dengan udara, akan tetapi tulang yang patah tidak selalu terlihat atau menonjol keluar. ( Hati – hati Infeksi ).

Urai / Cerai Sendi ( Dislokasi ).

Pengertian : Keluarnya kepala sendi dari mangkok sendi atau keluarnya ujung tulang ari sendinya.

Penyebab : Karena sendi teregang melebihi batas normal.

Gejala dan Tanda : Secara UMUM berupa gejala tanda patah tulang yang terbatas pada daerah sendi.

Terkilir / Keseleo.

Ada 2 macam :

1.Terkilir Sendi ( Sprain ).

Pengertian : Robeknya jaringan ikat sekitar sendi karena sendi teregang melebihi batas normal.

Penyebab : Terpeleset, gerakan yang salah, sehingga menyebabakan sendi teregang melampaui gerakan normal.

Gejala dan tanda : Nyeri bengkak., bengkak, Nyeri tekan, Memar.

2, Terkilir Otot ( Strain ).

Pengertian : Robeknya jaringan oto bagian tendon ( Ekor Otot ), karena teregang melebihi batas normal.

Penyebab : Umumnyaterjadi karena pembebanan secara tiba – tiba pada otot tertentu.

Gejala dan Tanda :

1, Nyeri yang tajam dan mendadak pada daerah otot tertentu.

2, Nyeri menyebar keluar dengan kejang atau kaku otot.

3, Bengkak pada daerah cedera.

PEMBIDAIAN

Pengertian : Upaya untuk menstabilkan dan mengistirahatkan ( Immobilisasi ) bagian yang cedera.

 

 

Tujuan :

1.Mencegah pergerakan / Pergeseran dari ujung tulang yang patah.

2.Mengurangi terjadinya cedera baru di sekitar bagian tulang yang patah.

3.Memberi istirahatkan pada anggota badan yang patah.

4.Mengurangi rasa nyeri.

5.Mempercepat penyembuhan.

Macam – Macam Bidai :

1.Bidai Keras. ( terbuat dari kayu, alumunium, dan bahan lainnya ).

2.Bidai Traksi.

3.Bidai Improvisasi.( Koran, Majalah dan Lainnya ).

4.Gendongan / Belat dan Beban. ( Mitella dibuat Gendongan ).

Pedoman Umum Pembidaian.

1.Sedapat mungkin informasikan tindakan yang akan dilakukan.

2.Sebelum membidai paparkan seluruh bagian yang cedera yang cedera dan rawat pendarahan bila ada.

3.Selalu buka / bebaskan pakaian pada daerah sendi sebelum membidai, buka perhiasan di daerah patah atau di daerah Distal.

4.Nilai GSS ( Gerakan Sensasi Sirkulasi ) pad bagian Distal cedera sebelum melakukan Pembidaian.

5.Siapkan Alat –  alatnya selengkapnya.

6.Jangan berupaya merubah posisi bagian ynag cedera, upayakan membidai dalam posisi di temukan.

7.Jangan berupaya memasukan tulang yang patah.

8.Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah, Sebelum dipasang diukur dulu pada anggota badan yang sehat.

9.Bila pada sendi bidai tulang yang mengapit sendi upayakan jangan membidai sendi distalnya.

10.Lapisi bidai dengan bahan yang lunak bila memungkinkan.

11.Isilah bagian yang kosong antara tubuh dengan bidai dengan bahan pelapis.

12.Ikatan jangan terlalu longgar dan jangan terlalu keras.

13.Ikatan harus cukup jumlahnya, dimulai dari sendi yang banyak bergerak, kemudian sendi atas dari tulang yang patah.

14.Selesai Pembidaian lakukan pemeriksaan GSS kembali, bandingkan dengan pemeriksaan yang pertama.

15.Jangan membidai berlebihan.

Petolongan Cedera Alat Gerak.

1.Lakukan Penilaian Dini.

-Kenali dan atasi keadaan yang mengancam jiwa.

-Jangan terpancing oleh cedera yang terlihat berat.

-Pasang bidai leher ( Neck Collar ) dan beri O2 bila ada.

2.Lakukan pemeriksaan Fisik.

3.Stabilkan bagian yang patah secara manual, pegang sisi sebelah atas dan sebelah bawah cedera, jangan menambah sakit penderita.

4.Paparkan seluruh bagian yang di duga cedera.

5.Atasi pendarahan dan rawat luka bila ada.

6.Siapkan alat dan bahan untuk membidai.

7.Lakukan pembidaian.

8.Kurangi rasa sakit.

-Istirahatkan bagian yang cedera.

-Kompres es yang cedera ( Khususnya pada patah tulang tertutup ).

-Baringkan penderita pada posisi yang nyaman.

Patah tulang, cerai sendi, dan terkilir / keseleo mungkin ditemukan bersamaan pada satu cedera.    

Penanganan terkilir .

1.Letakkan penderita dalam posisi yang nyaman, istirahatkan bagian yang cedera.

2.Tinggikan daerah yang cedera.

3.Beri kompres dingi, selama 30 meni, ulangi setiap jam bila perlu.

4.Balut tekan dan tetap tinggikan.

5.Bila ragu rawat sebagai patah tulang.

6.Rujuk ke fasilitas kesehatan.

 

Menolong beberapa macam cedera alat gerak.

Patah Tulang Lengan Atas.

Pertolongan :

1.Letakkan lengan bawah di dada dengan terlapak tangan menghadap kedalam.

2.Pasang Bidai L atau bidai sampai siku.

3.Ikat pada daerah diatas dan di bawah tulang yang patah.

4.Lengan bawah di gendong.

5.Jika siku juga patah dan tangan dan tangan tak dapat dilipat, pasang bidai sampai kelengan bawah dan biarkan tangan tergantung tidak usah di gendong.

6.Rujuk ke fasilitas kesehatan.

Patah Tulang Lengan Bawah.

Pertolongan :

1.Letakan tangan pada dada.

2.Pasang bidai dari siku sampai tangan.

3.Ikat pada daerah di atas dan di bawah tulang yang patah.

4.lengan yang digendong.

5.Rujuk ke fasilitas kesehatan.

Patah Tulang Panggul.

Tanda – tanda patah tulang panggul.

1.Nyeri di daerah atas kemaluan bila penderita mencoba duduk atau berdiri.

2.Kadang tidak mampu menggerakan kaki dan terasa kesemutan.

Pertolongan :

1.Harus hati hati dalam memindahkan penderita.

2.Penderita harus diangkat dengan usungan papan dengan ke dua kaki diikat menjadi satu.

3.Di bawah lutut di beri bantal, letakkan bantalan lunak di samping kiri dan kanan tulang pinggul.

4.Pembalut diikatkan pada tulang pinggul dan pergelangan kaki.

5. Rujuk ke fasilitas kesehatan.

 

 

Patah Tulang Paha ( Tungkai Atas ).

Pertolongan:

1.Siapkan pembalutan secukupnya untuk mengikat bidai, sebaiknya pasang 2 bidai dari

a.Ketiak sampai sedikit melewati telapak kaki.

b.Lipat paha sampai sedikit melewati telapak kaki.

2.Beri bantalan kapas atau kain antara bidai dengan tungkai yang patah.

3.Bila perlu ikat kedua tungkai di atas lutut dan pergelangan kaki / telapak kaki dengan pembalut untuk mengurangi pergerakan.

4.Rujuk ke fasilitas kesehatan.

Patah tulang paha dapat menimbulkan perdarahan dalam sehingga penderita dapat mengalami syok.

Patah Tulang Tungkai Bawah.

Pertolongan :

1.Siapkan Pembalut secukupnya untuk mengikat bidai.

2.Sebaiknya pasang dua bidai sebelah dalam dan luar tungkai yang patah.

3.Di antara bidai dan tungkai beri kapas atau kain sebagai alas.

4.Bidai mulai dari lipat paha sampai sedikit melebihi telapak kaki.

5.Rujuk ke fasilitas kesehatan.

Patah Tulang Kaki.

Pertolongan :

1.Apabila tidak ada perdarahan, sepatu tidak di buka sebab sudah merupakan bidai.

2.Bila ada perdarahan banyak dan terjadi pembengkakan, maka sepatu dibuka, bila sukar di gunting.

3.Hentikan pendarahan yang terjadi.

4.Beri kapas atau kain  pada telapak kaki, kemudian pasang bidai yang sesuai dengan panjang telapak kaki.

5.Beri ikatan pada kaki dan jangan terlalu kencang.

6.Rujuk ke fasilitas kesehatan.

Urai Sendi Rahang Bawah.

Gejala dan Tanda.:

a.Mulut terbuka.

b.Rahang bawah kaku sukar digerakan.

c.Rasa nyeri.

d.Sukar berbicara.

Pertolongan :

1.Bungkus kedua ibu jari penolong, maksud agar tidak licin dan mencegah jari cedera bila terkatup mulut si penderita.

2.Berdiri di depan penderita.

3.Letakan ibu jari di geraham penderita.

4.Tekan kearah bawah dan dorong ke arah belakang kemudian ke atas, cepat cepat lepaskan ibu jari dari mulut penderita.

5.Setelah kembali Normal Imobilisasi daerah tersebut.

6.Rujuk ke fasilitas kesehatan.